Komisi VI Dorong Garuda Berikan Kembali Jam Terbang 79 Pilot CRJ dan ATR

13-06-2023 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung  dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan Dirut Garuda, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023). Foto : Oji/Man

 

Maskapai Garuda Indonesia resmi menghentikan pengoperasian Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600 pada 2022. Imbas dari penghentian operasi dari kedua pesawat tersebut, pilot pesawat CRJ dan ATR milik Garuda Indonesia kemudian dialokasi ke beberapa maskapai atau jenis pesawat lainnya.

 

Namun, masih terdapat 79 pilot yang hingga saat ini belum dialihkan untuk dapat mendapatkan jam terbang kembali. Hal itu lantaran para pilot tersebut memiliki beberapa kendala, seperti, belum memiliki sertifikasi penerbangan jenis pesawat lain dan sebagainya.

 

Melihat permasalahan tersebut, Komisi VI mendorong Garuda Indonesia untuk dapat kembali menerbangkan pilotnya seiring dengan penambahan 20 pesawat di masa mendatang. Sebab, Garuda Indonesia sendiri berencana menambah pesawatnya hingga 70 pesawat sampai akhir tahun 2023 mendatang.

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung saat membacakan kesimpulan rapat Komisi VI, mengatakan Komisi VI mendukung Garuda Indonesia untuk memberikan kesempatan pada Pilot CRJ dan ATR dengan beberapa opsi sementara. Beberapa di antaranya, yaitu diberdayakan pada penugasan darat atau mengambil cuti di luar tanggungan.

 

"Komisi VI DPR RI mendukung program optimalisasi sumber daya manusia PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk tetap memperhatikan hak-hak karyawan dan meminimalkan pemutusan hubungan kerja (PHK)," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI dengan Dirut Garuda, di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

 

Diketahui, Garuda Indonesia resmi menghentikan pengoperasian Pesawat CRJ-1000 pada Januari 2022 sedangkan ATR 72-600 resmi berhenti beroperasi pada Maret 2022. Sehingga saat ini Garuda hanya memiliki 3 (tiga) jenis pesawat yakni, Boeing 777, Airbus 330, dan Boeing 737.

 

Pilot CRJ dan ATR kemudian dialokasi ke beberapa pekerjaan lain, namun hingga akhir Mei masih ada 79 pilot aktif yang belum juga terbang. Pihak Garuda memberikan 3 (tiga) opsi yakni program cuti di luar tanggungan perusahaan (CDTP) secara sukarela, penugasan sementara di darat sesuai kebutuhan spesifikasi perusahaan, dan program penawaran pensiun dini. (bia/rdn)

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...